Cahaya dan Keterlambatan Waktu



Cahaya adalah suatu benda penting dalam kehidupan nyata. Dengan cahaya kita dapat melihat, meskipun hanya sebagian spekrtum saja yang dapat kita lihat. Cahaya adalah alat penting berlangsungnya fotosintesis, dengan fotosintesis inilah umat manusia dapat hidup. Fotosintesis merupakan sebab adanya Oksigen dan Glukosa. Bayangkan bila cahaya tidak ada, dengan apa kita makan? Bisakah kita menghidup atmosfer yang mana atmosfer tersebut kumpulan dari gas yang sangat beracun bagi kehidupan kita? Namun, kami penulis tidak akan membahas tentang hal ini. Penulis akan membahas tentang keterlambatan waktu yang disebabkan oleh cahaya. 

Sebelumnya marilah kita membuat suatu persamaan untuk membuktikan hal ini, pertama kita harus tahu jarak antara matahari dan bumi dalam sekon cahaya, kemudian kita harus tahu berapa besar jarak antara matahari sampai bumi dalam satuan meter. Setelah itu kita buat sebuah perbandingan, perbandingan itu secara matematis dapat ditulis dengan,


Biar lebih mudah untuk dipahami mari kita singkat saja persamaan ini, 
 
Jarak bumi ke matahari adalah 150.000.000 km, dan cahaya dapat menempuh jarak sebanyak itu dalam waktu 8 menit, sedangkan bunyi dapat menempuh jarak sepanjang itu dalam waktu 14 tahun. Bila kita mendengar suara matahari maka yang kita dengar itu “telah” terjadi sejak 14 tahun yang lalu, padahal terdengarnya baru sekarang. Nah, bila kita melihat cahaya matahari maka apa yang kita lihat itu adalah 8 menit kebelakang (8 menit yang lalu), padahal terlihatnya baru saat itu. Itu artinya bila kita mendengar dan melihat suatu materi apa yang kita lihat dan kita dengar itu sudah terjadi, dengan kata lain kita melihat dan mendengar “masa lalu”. Inilah yang membuat penulis tercengang.

Mari kita bertanya, karena bertanya membuat kita semakin tahu dari apa yang kita tidak tahu. Apakah bila 2 pengamat berdiam diri dalam jarak 1 meter antara 2 pemgamat itu, apakah yang mereka lihat adalah masa lalu? Mari kita jawab pertanyaan ini secara seksama. 

Telah diketahui bahwa,

L = 480 detik = 4,8 x 102 detik
M = 150.000.000.000 meter = 1,5 x 1011 meter

Mari kita buktikan secara seksama,
Lalu kita gunakan suatu perbandingan senilai untuk menghitung berapa sekon cahaya yang ditempuh dalam jarak 1 meter.

                                       
Maka kita akan meraih kesimpulan bahwa cahaya dapat menempuh jarak 1 meter dalam waktu 1 per 3,2 milyar detik. Apakah kita melihat masa lalu? Maka dari perhitungan di atas kita mendapati “ya, kita melihat masa lalu”. Meskipun kita melihat benda yang jaraknya sangat dekat, kita melihat justru melihat masa lalu. Perlu diketahui benda itu dapat memantulkan cahaya dan ada benda yang menjadi sumber cahaya, itu artinya benda bisa menghasilkan cahaya baik dengan fusi nuklir atau memantulkan cahaya lain.

Mari kita berfikir secara kritis, kita telah melihat masa lalu, dan mendengar masa lalu, bukan masa sekarang! Apalagi masa depan. Lalu bila kita menggerakkan tangan kemudian kita melihatnya, apakah itu masa lalu? Ya, itu artinya kita tidak menggerakkan anggota badan sekalipun, melainkan itu merupakan perwujudan ketetapan Allah swt yang telah dituliskan sejak zaman azali. Inilah alasan dan bukti, kita hanya menyaksikan dan menikmati apa yang diwujudkan oleh Allah, apa yang telah ditetapkan Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Allah berfirman:

“Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka), dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sungguh Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal/8:17)

1 komentar: